AKMAL IBRAHIM, S.H. BUPATI ACEH BARAT DAYA |
.... |
Beliau dilahirkan di Aceh Selatan pada tanggal 12 Maret 1965 dan sekarang tinggal di Guhang, Kecamatan Blangpidie. Beliau menikah dengan Ibu Ida Agustina dan dikaruniai 5 anak. Pendidikan Dasar diawali di SD Negeri 9 Meulaboh (lulus tahun 1979), kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Meulaboh (lulus tahun 1982) dan SMA Pembangunan Persiapan Kotamadya (lulus tahun 1985). Beliau menyelesaikan Strata- 1 (Sarjana Hukum) di Fakultas Hukum Syah Kuala tahun 1992. Riwayat pekerjaan beliau adalah pernah menjadi Pengacara Praktek (1992-2016); Redaksi Pelaksana Surat Kabar Harian Serambi Indonesia (2006); Bupati Aceh Barat Daya (2007-2012) dan Petani (2012 – sekarang). Pada Pilkada 2017 pasangan Akmal Ibrahim-Muslizar terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Aceh Barat Daya untuk masa bakti 2017-2022. |
KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN NIAS UTARA
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Segala puja dan puji saya aturkan kehadhirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam saya sampaikan ke pangkuan alam Nabi Besar Muhammad SAW yang menjadi rahmathallil alamin. Kabupaten Aceh Barat Daya yang sering disingkat dengan sebutan Abdya adalah salah satu Kabupaten di pantai barat selatan Aceh (BARSELA) yang merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten induk Aceh Selatan tahun 2002 yang lalu. Kabupaten yang juga dikenal dengan sebutan BUMOE BREUH SIGUPAI ini terletak di tengah-tengah dari 8 (delapan) Kabupaten di BARSELA yang meliputi Kabupaten Nagan Raya, Aceh Barat, Aceh Jaya (bagian utara); Kabupaten Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil (bagian Selatan); serta Kabupaten Simeulue (bagian Barat). Disamping itu Kabupaten Abdya ini juga terkoneksi langsung dengan wilayah tengah Aceh yang meliputi Kabupaten Gayo Lues, Aceh Tenggara, Aceh Tengah dan Bener Meriah (bagian Timur). Letak yang sangat strategis ini kemudian dimanfaatkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya di bawah kepemimpinan Bupati Akmal Ibrahim-Muslizar, MT., untuk menjadikan Aceh Barat Daya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan industri di BARSELA. Wujud dari pusat pertumbuhan tersebut adalah penetapan Kawasan Surin sebagai Kawasan Ekonomi Eklusif Halal Barsela (KEK HALAL BARSELA). Dengan tersedianya lahan seluas 745 hektar memungkinkan Surin dijadikan sebagai pusat pembangunan dan pengembangan Pelabuhan Ekspor-Impor, Industri, Logistik dan Distribusi di Pantai Barat Selatan Aceh. Sebagai wujud dari cita-cita besar dan mulia tersebut Bupati Aceh Barat Daya telah melakukan kerja sama dan penandatanganan MOU dengan Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Pusat Bapak DR. H. Ilham Habibie bulan Agustus 2019 yang lalu. Buku ini secara garis besar menggambarkan potensi dan peluang investasi di Kabupaten Aceh Barat Daya dalam rangka mendukung KEK HALAL BARSELA. Semoga buku ini bermanfaat sebagai salah satu sumber informasi, promosi dan peluang investasi di Bumoe Tengku Peukan. Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Ir. MUSLIM, M.Si.
....
Dalam rangka mewujudkan VISI tersebut, maka dirumuskan Sembilan MISI sebagai berikut :
1. | Mengimplementasikan nilai -nilai keislaman dalam tatanan kehidupan masyarakat serta serta mewujudkan pelaksanaan syariat Islam |
2. |
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi serta pelayanan publik berbasis teknologi informasi; |
3. | Meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui sektor riil pertanian, perkebunan, kelautan ,usaha kecil dan menengah, serta memfasilitasi berdirinya lembaga keuangan mikro syaria’ah |
4. |
Menciptakan peluang kerja baru melalui pemanfaatan potensi daerah yang berbasis kearifan lokal; |
5. |
Meningkatkan pembangunan insfrastruktur sesuai kebutahan wilayah sebagai akses percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat; |
6. | Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan dukungan maksimal terhadap Pendidikan formal dan informal; |
7. | Meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas untuk mewujudkan masyarakat ABDYA yang sehat; |
8. | Meningkatkan kesejahteraan masyarakat rentan melalui pemenuhan kebutuhan sosial; dan |
9. | Meningkatkan kreatifitas kepemudaan dan kebijakan yang responsif gender. |
LATAR BELAKANG
Kabupaten ABDYA adalah salah satu dari 23 Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, hasil pemekaran dari Kabupaten Aceh Selatan. Secara geografis terletak antara 96º34’57” – 97º09’19” Bujur Timur dan 3º34’24” - 4º05’37” Lintang Utara. Luas Kabupaten ABDYA sekitar 1.882,05 km2 atau 188.205,02 Ha (Qanun Kabupaten ABDYA Nomor 17 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Tahun 2013-2033). Batas-batas administratif Kabupaten ABDYA adalah: Kabupaten Gayo Lues di Utara; Kabupaten Aceh Selatan di Timur; Samudera Hindia di Selatan; dan Kabupaten Nagan Raya di Barat. Kabupaten ini memiliki banyak sebutan di antaranya: Tanoh Breuh Sigupai, Bumoe Teungku Peukan, Bumi Persada, Tanoh Mano Pucok, Bumi Cerana, Alue Malem Dewa dan sebagainya.
Kabupaten ABDYA terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan, 152 (seratus lima puluh dua) Desa, 20 (dua puluh) Mukim Definitif dan 3 (tiga) Mukim Persiapan. Sebagai kabupaten yang memiliki daerah ketinggian (dataran tinggi) dan berada pada dua wilayah sungai besar di pesisir Barat Selatan Aceh, wilayah sungai Woyla-Batee dan wilayah sungai Baru-Kluet yang banyak memiliki lokasi mata air, dengan arah aliran sungainya menuju ke bagian Selatan. Sumberdaya air yang ada di Kabupaten ABDYA selain diperoleh dari mata air dan air tanah juga diperoleh dari sungai. Kabupaten ABDYA termasuk kedalam 6 (enam) daerah aliran sungai (DAS). Perairan terbuka yang dapat dimanfaatkan di Wilayah Kabupaten ABDYA ini adalah sungai, yang semuanya berhulu di dataran tinggi bukit barisan dan bermuara ke Lautan Samudera Hindia.
Kabupaten ini dikelilingi bentang alam yang cukup keras dan menantang yaitu Samudera Hindia dan dataran tinggi yang terjal dan curam. Sebagian Wilayah Kabupaten ABDYA merupakan hamparan datar dan hamparan laut Samudera Hindia di sisi Selatan, sebagian yang lain di sisi Utara merupakan kawasan Bukit Barisan yang terdiri dari gunung dan bukit yang terjal. Banyak potensi kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki taraf hidup masyarakat.
Jumlah penduduk Kabupaten ABDYA tahun 2018 adalah 151.152 jiwa yang tersebar di 9 (sembilan) kecamatan (menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil). Penduduk Kabupaten ABDYA terdri dari 76.439 laki-laki dan 74.713 perempuan. Sedangkan penduduk berusia 15-19 tahun berjumlah 14.248 jiwa. Sementara dari segi kepadatan penduduk Kabupaten ABDYA adalah 79 jiwa/km2. Perkembangan jumlah penduduk dipengaruhi oleh tingkat natalitas (tingkat kelahiran penduduk) dan tingkat mortalitas (tingkat kematian penduduk). Adapun jumlah penduduk yang lahir dan meninggal pada tahun 2018 adalah masing-masing 4.253 jiwa dan 1.020 jiwa.
Dalam rangka upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten ABDYA, Pemerintah terus melakukan Pembangunan di sektor pendidikan dengan mengacu pada delapan standar Nasional Pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Delapan standar tersebut terdiri dari standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan pendidikan dan standar penilaian pendidikan. Dari semua standar kependidikan nasional tersebut disetiap tahun anggarannya akan selalu diintervensi melalui anggaran Pemerintah Kabupaten ABDYA untuk tetap memenuhi capaian yang diinginkan. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pendidikan merupakan angka yang terbesar dalam penganggaran Sektor Pendidikan di ABDYA disamping peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Saat ini kondisi fasilitas pendidikan di Kabupaten ABDYA sudah sangat baik dan merata. Fasilitas pendidikan berupa sekolah merupakan persyaratan utama agar kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan. Dengan adanya fasilitas tersebut, guru yang merupakan tenaga pendidik utama dapat melaksanakan tugasnya sehingga kegiatan belajar dan mengajar dapat berjalan dengan baik. Untuk mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar dan untuk mengukur jumlah ideal siswa untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran maka digunakan rasio murid terhadap guru.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten ABDYA selama tahun 2018 mengalami peningkatan baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan dimana PBRB atas dasar Harga Berlaku pada tahun 2017 sebesar Rp. 3.394.668,50 juta menjadi Rp. 3.365.490,97 juta pada tahun 2018. Sedangkan PDRB atas dasar Harga Konstan seri 2010 pada tahun 2017 sebesar Rp. 2.740.778,26 juta meningkat menjadi Rp. 2.869.170,99 juta rupiah pada tahun 2018.
Bila dilihat dari peranan masing-masing Sektor, struktur perekonomian Kabupaten ABDYA selama tahun 2018 masih didominasi oleh Sektor Pertanian dengan memberikan sharenya sebesar 29,68% dari total PDRB ABDYA. Hal ini menunjukkan basis perekonomian ABDYA yaitu pada Sektor Pertanian. Sektor lainnya yang juga memberikan share cukup besar dalam perekonomian ABDYA yaitu Sektor Perdagangan Besar dan Eceran dan Sektor Konstruksi masing-masing sebesar 17,58% dan 15,93%.
Kawasan ini adalah wilayah yang dianggap sangat penting terhadap pertumbuhan ekonomi, pendayagunaan Teknologi dan Sumber Daya Alam. Ada 5 Kawasan Strategis di Kabupaten ABDYA, yaitu :
a. Sudut Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi
b. Sudut Kepentingan Sosial : pengembangan Kawasan Pendidikan di Kecamatan Susoh untuk mendukung Sektor Pendidikan.
c. Sudut Kepentingan Pendayagunaan Sumber Daya Alam : Kawasan DAS Manggeng dan Tangan Tangan yang memiliki Sumber Daya Air untuk mendukung Sektor Pertanian di Kabupaten ABDYA.
Kawasan memiliki luas 48.775,75 ha terdiri dari :
a. Kawasan Taman Nasional: Bagian dari Taman Nasional Gunung Leuser, dengan wilayah seluas 63.074,38 ha.
b. Kawasan Cagar Budaya dan lmu Pengetahuan: dilakukan untuk melindungi Kekayaan Budaya Bangsa yang berupa peninggalan sejarah dan budaya, perkampungan tua, bangunan arkeologi dan situs purbakala serta bentukan geologi.
Memiliki fungsi utama untuk dibudidayakan atas potensi dan kondisi Sumberdaya Alam, Sumberdaya Manusia dan Sumberdaya Buatan :
a. | Kawasan Hutan Produksi : | |||
Kawasan yang sudah dikelola meliputi: Kecamatan Babahrot (8.477,23 ha); Kuala Batee (2.246,53 ha); Jeumpa (478,73 ha); Blangpidie (1.024,31 ha); Setia (2.227,03 ha); Tangan-Tangan (788,16 ha); Manggeng (181,18 ha) dan Lembah Sabil (1.053,39 ha). |
||||
b. | Kawasan Pertanian | |||
Diperuntukkan bagi kegiatan pertanian seluas 21.994,99 ha, meliputi: Lahan Pertanian Basah (8.134,70 Ha) dan Lahan Pertanian Kering (13.860,25 ha); Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). |
||||
c. | Kawasan Perkebunan | |||
Seluas 28.170,72 ha yaitu areal Pertanian dengan tanaman keras sebagai tanaman utama yang dikelola dengan masukan teknologi sederhana sampai tinggi dengan memperhatikan Asas Konservasi Tanah dan Air. Khusus Kawasan Perkebunan skala Besar berada di Kecamatan Babahrot (Gampong Gunung Samudera, Pante Rakyat, Ie Mirah, Alue Jeureujak dan Pante Cermin) dan Kecamatan Kuala Batee (Gampong Lama Tuha). Pola Kawasan Perkebunan meliputi: Kecamatan babahrot (21.437,01 ha); Kuala Batee (6.607,03 ha); Jeumpa; Susoh (109,91 ha); Blangpidie; Setia (2,85 ha); Tangan-Tangan; Manggeng (0,56 ha); dan Lembah Sabil (13,34 ha). |
||||
d. | Kawasan Peternakan | |||
|
||||
e. | Kawasan Perikanan Dan Kelautan | |||
|
Meliputi:
a. Potensi Bahan Galian Batuan, Mineral Bukan Logam (Sirtu, Granit, Andesit dan Basalt, Marmer, Tanah Liat, Pasir Pantai, Tanah Timbun, Batu Gamping dan Batubara); b. Potensi Bahan Galian Logam (Emas dan Mineral pengikutnya; Bijih Besi dan Nikel.) :
JENIS BAHAN TAMBANG YANG DIUSAHAKAN DAN TERDAFTAR
a. | Mineral Logam : | |
Emas, Perak, Bijih Besi, Tembaga (seluruh daerah Kabupaten ABDYA kecuali Kecamatan Susoh); Galena (Blangpidie dan Jeumpa); Pasir Zirkon (Blangpidie dan Susoh). |
||
b. | Mineral Non-Logam: | |
Andesit dan Gamping (seluruh daerah Kabupaten ABDYA kecuali Kecamatan Susoh); Diorit (Tangan-Tangan, Manggeng, Blangpidie dan Lembah Sabil); Marmer (Manggeng, Lembah Sabil, Babahrot dan Blangpidie); Sirtu (Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa, Blangpidie, Tangan-Tangan, Lembah Sabil dan Susoh); Tanah Timbunan (Jeumpa dan Setia); Batu Gunung berjenis Quary basa (Babahrot dan Blangpidie) |
||
c. |
Batubara: Babahrot dan Lembah Sabil. |
Potensi Energi Listrik terdapat di DAS Babahrot (40 MW), sedangkan DAS Blangpidie dan DAS Lembah Sabil secara Bersama menghasilkan 40 MW juga. Listrik dari PLN Ranting Blangpidie dengan 38.054 pelanggan, 39.424.900 VA tersambung dan 57.425.698 KWh terjual. Sedangkan air minum yang disediakan oleh UPTD SPAM ABDYA pada 4.650 pelanggan adalah 1.500.000 m3.
Direncanakan di seluruh wilayah Kabupaten ABDYA, meliputi :
a. | Peruntukan Industri Besar : | |
(Kawasan Industri Terpadu dan Kawasan Ekonomi Khusus di Teluk Surin, Lama Tuha di Kecamatan Kuala Batee sekitar 745 ha; Kecamatan Susoh seluas 40,27 ha di Gampong Kedai Susoh, Padang Baru dan Pulau Kayu |
||
b. | Peruntukan Industri Menengah : | |
(Pengembangan Industri CPO di Gampong Ie Merah, Kecamatan Babahrot seluas 26 ha; Pengembangan Air Minum dalam Kemasan di Gampong Pulau Kayu, Kecamatan Susoh; Pengembangan Pala dan Air Minum dalam Kemasan di Gampong Kuta Tuha, Kuta Tinggi, Meudang Ara dan Mata Ie di Kecamatan Blangpidie; dan Gampong Meunasah Sukun di Kecamatan Lembah Sabil; dan Pengembangan Pengolahan Ikan di Gampong Ujung Tanoh, Kecamatan Setia dan Gampong Lhok Pawoh di Kecamatan Manggeng). |
||
c. |
Peruntukan Industri Rumah Tangga |
|
(Pengembangan dan Peningkatan Industri Kerajinan Rotan, Pandan, Kasab dan Kulit Hewan; Pengembangan dan Peningkatan Industri Aneka Makanan, Pala, Penyulingan Minyak Atsiri dan Produksi Pupuk Pytonic. |
Kawasan Kabupaten ABDYA saat ini memiliki beberapa Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa Kecamatan, seperti Wisata Alam, Wisata Cagar Budaya dan Situs Sejarah sampai Wisata Minat Khusus seperti Hiking dan Arung Jeram. ODTW Kabupaten ABDYA tersebut adalah :
Di Kabupaten ini terdapat 11 hotel dengan 167 kamar; 3 Rumah Makan, 1 Warung Kopi dan 2 usaha Katering.
Kawasan Kabupaten ABDYA saat ini memiliki beberapa Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) yang tersebar di beberapa Kecamatan, seperti Wisata Alam, Wisata Cagar Budaya dan Situs Sejarah sampai Wisata Minat Khusus seperti Hiking dan Arung Jeram. ODTW Kabupaten ABDYA tersebut adalah :
Di Kabupaten ini terdapat 11 hotel dengan 167 kamar; 3 Rumah Makan, 1 Warung Kopi dan 2 usaha Katering.
Proses pelayanan perizinan investasi dilayani oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi (DPMTSPNAKERTRANS) Kabupaten ABDYA.
1. | Izin Usaha Industri |
Alamat : Jalan Pasar Lama No.17 Blangpidie, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh
Email : alim7dya@gmail.com
Contact Person:
1. | Ir, Muslim Hasan, M.Si / Kepala Dinas /0812-6995-889 | |
2. | Meiza Firman, S.STP / Kabid Penanaman Modal / 0852-2221-1917 |